Foto kunjungan wisatawan dari Instagram @visit_karo di #EdisiSibayak pada tanggal 23 Maret 2017
Ingin merasakan wisata mendaki ketinggian gunung? Jika
jawabannya Ya, maka ini adalah pilihan yang sangat sesuai bagi Anda. Terutama
yang senang “bersusah-susah” untuk menikmati keagungan alam ciptaan Sang Kuasa.
Gunung Sibayak, hanya dengan berjuang mendaki dari awal hingga ke puncaknya-lah
Anda akan dapat menyaksikan bentangan pemandangan luar biasa dengan petualangan
yang tak terlupakan. Tak jarang pula gunung ini disebut dengan “Gunung Raja”,
sebab arti dari kata Sibayak itu sendiri adalah “Raja”
Gunung Sibayak adalah kelas gunung berapi aktif yang
memiliki uap panas. Selain itu, letusan yang terjadi beberapa waktu lalu cukup
mengguncang bebatuan di puncak gunung. Kondisi yang cukup “tidak beraturan”
pada bebatuan puncak nya ini, justru menjadi keunikan tersendiri yang menarik
wisatawan yang senang menguji adrenalinnya untuk berusaha menaklukkan Gunung
Sibayak hingga mencapai puncaknya. Pemandangan matahari terbit dari puncak
gunung akan membuat anda terperangah. Kilau kemunculan sinar matahari akan menerpa
wajah Anda memberikan suasana hangat, menggantikan hawa dingin yang semalaman
menyelimuti perjalanan Anda. Ya, demi melihat sunrise memang ramai pendaki
memilih mendaki di malam hari. Idealnya, Anda harus mulai melangkah dari kaki
gunung pada pukul 02.00 dini hari. Tidak perlu khawatir, sebab suasana di malam
hari tetap akan memukau Anda. Ditambah lagi cahaya-cahaya lampu rumah penduduk
yang menerangi langit Gunung Sibayak. Sesaat membuat Anda merasa sedang berada
di bulan karena kondisi pijakan selama pendakian yang penuh batuan.
Selain keindahan pemandangan puncaknya, aliran air dari
sela-sela batuan gunung akan sangat menyegarkan Anda. Penduduk banyak yang
memanfaatkannya sebagai sumber air minum. Air nya dingin dan sangat jernih.
Inilah alasan utama sumber air pegunungan yang terus mengalir ini menjadi salah
satu sumber air untuk air minum kemasan merek “AQUA”.
Kawah Belerang Gunung SibayakTerlepas dari kawasan puncak,
Gunung Sibayak masih menyimpan kemegahannya. Kawasan lainnya yang sering
dijadikan objek berfoto bagi para pendaki adalah kawah Gunung Sibayak. Di dalam
kawah ini terletak batu cadas dengan kawah belerang seluas 40.000 meter.
Kandungan solfatara membuatnya tak berhenti menyemburkan uap panas. Bagian yang
landainya dapat dijadikan tempat Anda untuk beristirahat sejenak di dalam
tenda. Akhir pekan atau hari libur sekolah akan sangat berpengaruh terhadap
pertambahan jumlah pendaki gunung.
Gunung Sibayak berlokasi di dataran tinggi Karo, Kabupaten
Karo, Sumatera Utara. Ketinggian Gunung yang kerap menjadi objek pendakian ini
mencapai 2.094 meter dpl. Secara administratif, hutan alam pegunungan ini masuk
dalam dalam kategori Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan. Puncak tertinggi
dari Gunung Sibayak bernama “Takal Kuda”. Ini adalah bahasa Karo yang berarti
“Kepala Kuda”. Posisi koordinat puncaknya adalah berada pada 97°30’BT dan
4°15’LS.
Berangkat dari Kota Medan, Anda akan menempuh jarak sejauh
77 km dengan waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai di Berastagi. Anda bisa
memilih kendaraan roda dua atau roda empat. Setelah itu, untuk mencapai lokasi,
terdapat dua pilihan rute, diantaranya perjalanan dari Berastagi atau dari Desa
Semangat Gunung.
Terdapat tiga pintu masuk hutan gunung yang bisa Anda pilih
untuk menuju puncak Gunung Sibayak. Menelusuri jalan setapak sepanjang hutan
tropis dan hamparan tebing curam. Jalur masuk tersebut adalah melalui Desa Raja
Berneh (Semangat Gunung), Jalur 54, Penatapan jagung rebus dan Jaranguda yang
berjarak sekitar 500 meter dari Kota Berastagi.
Berikut foto-foto kunjungan wisatawan ke Gunung Sibayak yang
dikirim ke akun Instagram @visit_karo di #EdisiSibayak pada tanggal 23 Maret 2017
Comments
Post a Comment