Kecintaanku terhadap “Kulcapi” Alat Musik Tradisional Karo
Theopilus Sembiring Memainkan Kulcapi |
Perkenalkan nama saya Teopilus Sembiring, saya berasal dari desa Pasir Simbelang dan saat ini saya tinggal di Pekanbaru. Saya baru ditahun ini meneruskan pendidikan ke tingkat SMA karena saya baru tamat SMP di tahun ini. Saya ingin bercerita sedikit mengenai Alat Musik Tradisional Karo “Kulcapi”.
Saya mengenal kulcapi saat saya dulu tinggal di desa pamah yang berada lewat dari desa tigabinanga, di kala itu umur saya baru berumur 5 tahun. Di desa itu ada seorang orangtua yang sangat piawai memainkan kulcapi. Akan tetapi disaat itu keinginanku untuk bermain kulcapi belum lah ada, hanya sekedar menikmati musiknya saja.
Awal saya bermain kulcapi di bulan 3 tahun yang lalu tepatnya Maret 2015, saat itu keberuntungan ada padaku karena disaat itu saya ditunjuk memainkan kulcapi di malam budaya perayaan Piara (Pesta Iman Anak dan Remaja) GBKP dari runggun kami runggun GBKP Pekanbaru. Dari situ saya belajar kulcapi dan akhirnya saya mencintai alat musik tradisional Karo tersebut.
Ada satu keinginannya saya mengenai kulcapi, saya ingin alat music ini bisa dikaloborasikan dengan music modern agar kulcapi tidak dilupakan, akan tetapi walaupun masuk ke music modern nuansa tradisionalnya tetap terjaga. Satu keinginannya saya ingin sebagai penerus pemain music tradisional karo. Mari kita bersama menjaga dan melestarikan budaya kita, salam mejuah-juah man banta kerina.
https://www.instagram.com/teopilus_sembiring/
akun instagram @teopilus_sembiring
Comments
Post a Comment