Bupati Karo Mendaki Gunung, Puncak Sibayak Dipadati Wisatawan
![]() |
| Bupati Karo Terkelin Berahmana, SH berbincng-bincang dengan Wisatawan Asing di Puncak Sibayak |
Hari libur wisatawan pencinta alam memadati puncak Gunung Sibayak,
ratusan tenda kemah tempat berteduh pendaki bertebaran di antara sisi
lembah dan puncak gunung kedua tertinggi di Sumatera Utara itu. Dari
ratusan pencinta alam itu, terlihat juga Bupati Karo Terkelin Brahmana
SH bersama putra pertamanya dan keluarga yang datang dari Jakarta
menapaki terjalnya jalan berliku menuju ke Puncak Sibayak, Minggu
(16/5).
Di sela pendakian itu, Bupati Terkelin Brahmana menyempatkan diri
berdialog dan foto bersama dengan para pendaki yang kebanyakan
mahasiswa dan pelajar dari berbagai daerah di luar Kabupaten Karo.
Menurut Terkelin, untuk lebih menggalakkan destinasi wisata Sibayak,
dinas dan stakeholder terkait jangan hanya mengandalkan alamnya saja,
tapi membuat kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat wisatawan datang
ke Puncak Sibayak. “Seperti lomba naik gunung, lomba rock climbing,
pelatihan guide jungle track, dan kalau memungkinkan membuat festival
seni budya di puncak Sibayak,”katanya.
“Untuk itu mari kita saling bergandeng tangan membangun pariwisata
daerah kita. Pemerintah dan para pelaku wisata serta masyarakat harus
kompak membangun pariwisata Karo,”harap bupati, yang saat itu
mendampingi putranya Abraham Rudolf Brahmana dan rombongan sekolahnya
SMP Kanisius Jakarta menikmati indahnya alam Tanah Karo usai UN.
Sebelumnya, Bupati Karo Terkelin Brahmana dan keluarga mengikuti
acara Car Free Day yang digelar rutin setiap Minggu, mulai pukul 06.00
hingga pukul 09.00 WIB di Jalan Veteran Kabanjahe. Sementara Jimmi,
salah seorang pendaki menuturkan, sangat terkesan indahnya pemandangan
dari puncak Sibayak ini, kelap kelip lampu di malam hari terlihat indah
menghiasi Kota Medan.
"Kami ada beberapa orang dalam melakukan pendakian ini, dan sudah
berkali-kali mendaki. Saya bersama teman-teman tidak pernah bosan
mendaki Sibayak, karena sudah akrab dengan alam gunung ini,”katanya
sembari berharap pemerintah setempat memermudah pendakian. Hendaknya
tangga-tangga menuju puncak Sibayak diperbaiki, karena ada yang sudah
rusak karena longsor dan sebagian termakan usia.
“Seandainya tangga menuju puncak sudah bagus, pendakipun akan semakin
ramai. Tentunya pendapatan asli daerah (PAD) pun semakin bertambah,
atau kutipan retribusi pariwisata Rp4.000 dapat dinaikan menjadi
Rp5.000,”canda Rina.
Selain itu, sebagian jalan menuju base camp tempat parkir kendaraan
(500 meter menuju puncak) di sisi puncak Gunung Sibayak masih ada yang
belum mendapat sentuhan perbaikan, itupun hendaknya diperbaiki, supaya
kendaraan menuju puncak tidak ada lagi kesulitan. "Termasuk pendaki yang
berjalan menuju puncak dan sebaliknya dapat rileks berjalan kaki,“ujar
Jimmi dan Rina pendaki asal Medan.
SUMBER : harianandalas.com



Comments
Post a Comment