Deleng Sipiso-piso
Sungguh luar biasa ciptaan Tuhan. Keindahan panaroma Danau Toba
dipandang dari puncak Deleng (Baca:Gunung, Karo) Sipiso-piso yang berada
di Desa Situnggaling, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo (Sumatera Utara).
Dari puncak Deleng Sipiso-piso kita dapat melihat Pulau Samosir,
meskipun Pulau Samosir yang tadinya kelihatan jelas bisa saja tiba-tiba
memudar karna puncak Sipiso-piso bisa tiba-tiba ditutupi kabut tebal.
Di puncak deleng kita akan berjumpa bangunan yang menjadi ciri khas Suku Karo. Di setiap Objek Wisata Karo kita pasti menjumpainya, yaitu bangunan beratap 4 sisi atau menggambarkan rumah adat Karo Si Empat Ayo (ayo= muka, wajah). Selain itu, di puncak Deleng Sipiso-piso kita juga menemukan suatu batu tanda perbatasan Kabupaten Karo dengan Kabupaten Simalungun.
Menurut penduduk setempat, Jandry Simarmata, di Deleng Sipiso-piso juga sering ditumbuhi tumbuhan-tumbuhan langka, karna Deleng Sipiso-piso masih memiliki ekositem hutan yang masih terjaga.
“Sekarang ini lagi ada tumbuh bunga cobra,” katanya.
Bunga cobra menurut Dinas Kehutanan yang ada di sana adalah bunga yang sekali setahun baru mekar bunganya.
“Kita harus bangga dengan hal ini,” ujarnya.
Jandry menuturkan lebih lanjut, bunga itu tidak dapat disentuh. Tinggi bunga itu bisa mencapai 50 cm dan bunganya berwarna merah muda. Dia disebut bunga cobra karena kelopak bunga menyerupai ular cobra yang mau mematok.
“Di setiap malam Minggu, Deleng Sipiso-piso ramai pengunjung dari berbagai daerah. Sebagian besar dari Medan. Mereka berkemah di sini menunggu pagi hari dan menikmati panorama alam Danau Toba dari puncak deleng ini,” tutur Simarmata mergana ini.
Di puncak deleng kita akan berjumpa bangunan yang menjadi ciri khas Suku Karo. Di setiap Objek Wisata Karo kita pasti menjumpainya, yaitu bangunan beratap 4 sisi atau menggambarkan rumah adat Karo Si Empat Ayo (ayo= muka, wajah). Selain itu, di puncak Deleng Sipiso-piso kita juga menemukan suatu batu tanda perbatasan Kabupaten Karo dengan Kabupaten Simalungun.
Menurut penduduk setempat, Jandry Simarmata, di Deleng Sipiso-piso juga sering ditumbuhi tumbuhan-tumbuhan langka, karna Deleng Sipiso-piso masih memiliki ekositem hutan yang masih terjaga.
“Sekarang ini lagi ada tumbuh bunga cobra,” katanya.
Bunga cobra menurut Dinas Kehutanan yang ada di sana adalah bunga yang sekali setahun baru mekar bunganya.
“Kita harus bangga dengan hal ini,” ujarnya.
Jandry menuturkan lebih lanjut, bunga itu tidak dapat disentuh. Tinggi bunga itu bisa mencapai 50 cm dan bunganya berwarna merah muda. Dia disebut bunga cobra karena kelopak bunga menyerupai ular cobra yang mau mematok.
“Di setiap malam Minggu, Deleng Sipiso-piso ramai pengunjung dari berbagai daerah. Sebagian besar dari Medan. Mereka berkemah di sini menunggu pagi hari dan menikmati panorama alam Danau Toba dari puncak deleng ini,” tutur Simarmata mergana ini.
3 Pemuda berfoto di puncak deleng sipiso-piso dengan backgroud danau toba dan bangunan beratap rumah adat karo |
Rancangan Wisata
Warisan Bumi Kawasan Geopark Kaldera
Toba, Lava Andesit Gunung Sipiso-piso, batuan Lava Andesit ini adalah
jejak atau bukti energi akhir dari magma yang terdapat di bawah
permukaan bumi mengalir ke permukaan membentuk kerucut Gunungapi
Sipiso-piso, Peristiwa ini diperkirakan terjadi setelah proses
pengangkatan Pulau Samosir (lebih muda dari Pulau Samosir). Gunung
Sipiso piso terletak pada titik koordinat N 02 056’01.3”; E 098
032’53.7” dan ketinggian lebih dari 1464 dpl.
berpose dengan background danau toba di puncak deleng sipiso-piso |
Dari puncak Deleng Sipiso-piso sudah
direncanakan akan dibuat wisata paralayang, terjun bebas dari puncak
Sipiso-piso menuju pinggiran Danau Toba, Tongging. Kita semua pasti
menunggu realisasi wisata paralayang ini.
Menurut
Kasman Sembiring (Camat Naman Teran, Kabupaten Karo), Pemerhati Wisata
Karo: “Paralayang ada di Gunung Sipiso-piso, tapi sekarang tidak intens
lagi. Saya sudah terjun tandem bersama bang Anwar pelatih nasional pada
tahun 1999 yang katanya terbaik di ASEAN. Sewaktu saya Camat Merdeka
sudah ada team Paralayang mensurvei di Bukit Gundaling. Ia mengatakan
OK, sudah di lihat tempat landing yang menghadap Gunung Sinabung. Tapi,
sampai sekarang tidak ada kabar berita.”
Menanggapi itu, Dikson Pelawi Ketua
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Karo
mengatakan: “Untuk kawasan Gundaling tim menilai kurang cocok. Sehingga
akan dikembalikan di kawasan Tongging Great Out Door. Sudah ada 3 titik
lokasi take off. 2 diantaranya sudah diuji coba. Tinggal tempat
pendaratannya perlu dipebesar.”
Jika Anda ingin mengunjungi Deleng
Sipiso-piso menggunakan transportasi umum dari Medan, anda dapat
menggunakan bus jurusan Kabanjahe dengan waktu kurang lebih 2 jam.
Kemudian, setelah sampai di Kabanjahe, perjalanan dilanjutkan dengan bus
menuju Deleng Sipiso-piso. Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit
dengan jarak tempuh sekitar 24 Km.
Comments
Post a Comment